Senin, 01 Agustus 2016

Kisah Nabi Muhammad saw - Cobaan Nabi disaat kecil


Ketika nabi Muhammad menginjak usianya yang kelima tahun, maka Halimatus Sa'diyah mengantarkan pada orang tua beliau. Setahun kemudian nabi Muhammad diajak ibunya (Aminah) ke Madinah dengan tujuan untuk memperkenalkan pada keluarganya yang berada di sana. Tujuan lainnya ialah untuk berziarah ke makam ayahnya (Abdullah).

Setelah sebulan berada di Madinah, mereka kembali lagi ke Mekkah karena nabi Muhammad sudah mengetahui pusara ayahnya dan keluarganya.

Namun sebelum sampai tujuan, tepatnya di daerah Abwa' tiba-tiba ibunya sakit mendadak dan meninggal. Bisa dibayangkan bagaimana hancurnya hati nabi Muhammad menerima ujian itu. Ibunya yang baru saja berkumpul dengan dirinya telah meninggalkan untuk selamanya. Jenazah ibunya dimakamkan di daerah itu juga.

Setelah selesai pemakaman beliau meneruskan perjalanan ke Mekkah. Nabi Muhammad menceritakan semua peristiwa yang dialaminya itu pada kakeknya. Akhirnya Abdul Muthalib yang bertanggung jawab memelihara dan mendidik beliau. Beliau dididik dengan ilmu agama sebagai bekal di hari tuanya kelak.
Abdul Muthalib termasuk orang yang disegani oleh kaum Guraisy. Dengan demikian nabi Muhammad juga ikut disegani oleh mereka. Nabi Muhammad mendapatkan kebahagiaan tersendiri ketika diasuh kakeknya, sebab beliau mendapatkan perhatian dan kasih sayang.

Namun tidak lama kemudian kakeknya meninggal dunia. Ketika itu usia nabi Muhammad masih 8 tahun. Sungguh pedih hatinya, sebab tiada lagi orang yang dapat menolong, melindungi dan mengasihinya. Meskipun demikian nabi Muhammad tetap tabah menghadapi cobaan yang beruntun itu.

Kematian kakeknya bukan hanya dirasakan oleh nabi Muhammad, namun seluruh penduduk Mekkah merasa kehilangan. Sebab beliau adalah orang yang berjiwa bijaksana dan merupakan pemimpin yang arif.
Setelah kematian kakeknya, nabi Muhammad diasuh oleh pamannya yakni Abu Thalib. Hal ini disebabkan pamannya sudah mendapat wasiat dari kakeknya untuk memelihara nabi Muhammad sepeninggalnya.

Selama ikut kakek dan pamannya, nabi Muhammad memperlihatkan perbuatannya yang terpuji. Beliau tidak pernah berbohong dan tidak pernah melakukan perbuatan yang menjurus kemaksiatan. Beliau juga ringan tangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar