Kamis, 19 Mei 2016

Kisah Dua Istri Nabi Ismail as

Pada suatu ketika, Nabi Ibrahim as datang ke Makkah untuk mengunjungi anaknya ,yaitu Nabi Ismail as. Akan tetapi Nabi Ismail as saat itu sedang tidak berada di rumah. Ia sedang pergi berburu. Nabi Ibrahim as menemui istri Nabi Ismail as dan bertanya kemana suaminya dan apa pekerjaannya.

Maka istri Nabi Ismail as menceritakan bahwa suaminya pergi berburu dan kehidupan mereka sangat sulit. Maka Nabi Ibrahim as berkata kepadanya, “Apabila suamimu datang sampaikan salam dariku, dan katakan agar ia mengganti palang pintu rumahnya.”

Kemudian Nabi Ibrahim as segera pulang. Tatkala Nabi Ismail as telah datang, ia seakan-akan merasakan sesuatu. Maka ia bertanya kepada istrinya.

Istrinya lalu bercerita, “Tadi ada seorang yang tua datang yang sifatnya demikian (ia menyebutkan sifat-sifat Nabi Ibrahim as). Ia bertanya tentang engkau dan aku kabarkan padanya. Dia juga bertanya tentang kehidupan kita dan aku kabarkan sesungguhnya kita dalam kesulitan. Dia titip salam untukmu dan mengatakan agar engkau mengganti palang pintu rumahmu.”

Maka Nabi Ismail as pun berkata, “Dia adalah ayahku, dan engkaulah yang dimaksud dengan palang pintu itu. Kembalilah engkau kepada orangtuamu!” (Nabi Ismail as menceraikan istrinya). Kemudian Nabi Ismail as menikah lagi dengan wanita yang lain.

Setelah itu, Nabi Ibrahim as dating lagi pada waktu yang lain, dan Nabi Ismail as juga kebetulan sedang pergi berburu. Maka Nabi Ibrahim as menemui istri Nabi Ismail as dan bertanya tentang Nabi Ismail as.
Nabi Ibrahim as menanyakan tentang kehidupan mereka, istri Nabi Ismail as menceritakan bahwa kehidupan penuh dengan nikmat dan kebaikan.

Istri Nabi Ismail as tersebut adalah seorang wanita yang baik, yang bersyukur kepada Allah SWT dan juga kepada suaminya.

Kemudian Nabi Ibrahim as berkata kepadanya, “Jika suamimu datang sampaikan salam kepadanya, dan katakan kepadanya agar ia mengokohkan palang pintu rumahnya.”

Setelah itu, Nabi Ibrahim as segera pulang sebelum bertemu dengan Nabi Ismail as.
Maka tatkala Nabi Ismail as pulang, ia bertanya kepada istrinya, “Apakah tadi ada yang mengunjungimu?” Istrinya menjawab, “Tadi datang kepadaku seorang tua yang keadaannya demikian…”

Nabi Ismail as bertanya, ”Apakah ada sesuatu yang ia katakan kepadamu?” Istrinya menjawab, “Dia bertanya kapadaku tentang dirimu, dan aku pun menceritakannya. Dan ia bertanya pula tentang kehidupan kita, maka aku sampaikan bahwa kita berada dalam kenikmatan, dan aku mengucapkan syukur memuji Allah SWT.” Nabi Ismail as bertanya lagi, ”Kemudian apalagi yang ia katakan?” Istrinya menjawab, “Ia menitipkan salam untukmu, dan memerintahkanmu untuk mengokohkan palang pintu rumahmu.”

Nabi Ismail as lantas berkata, “Dia adalah ayahku, dan engkau adalah palang pintu itu, ia memerintahkan aku agar tetap menjadikanmu (sebagai istri).”

(Sumber : Al Majmu’atul Kaamilah lil muallafat juz 8 hal. 349-350, Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir as-Sa’dy)

Faidah dari kisah ini :
Banyak berkeluh kesah pada manusia adalah perbuatan tercela
Jangan suka menceritakan aib keluarga apalagi terhadap orang yang baru dikenal
Bersyukur kepada Allah SWT, juga bersyukur kepada manusia adalah akhlak yang terpuji
Termasuk sifat istri sholihah adalah bersyukur kepada Allah SWT kemudian bersyukur kepada suami

Tidak ada komentar:

Posting Komentar