Sesungguhny musa as. Menjual tenaganya selama delapan atau sepuluh tahun
demi menjaga kesucian kemaluannya dan menjaga kesucian perutnya, sabda
rosulullah saw. Sebagaimana diriwayatkan oleh ibnu majah dari utbah bin
mundzir as-sulami
Perjalanan hidup nabi musa dan putri nabi syuaib menjelang pernikahan
hingga rumah tangganya berjalan delapan atau sepuluh tahun merupakan
cermin yang dapat di jadikan bahan renungan bagi muda mudi yang hendak
beranjak menikah atau bagi orang- orang yang mengawali bahtera kehidupan
berumah tangga pada sepuluh tahun pertama. Bahwa setelah kesulitan
pasti ada kelapangan, asal rumah tangga itu menyertakan ketakwaan..ALLAH
mengabadikan kisah yang anggun dan mengesankan itu pada kitab suci
al-quran surat al-qoshos ayat 20-28
Tatkala menerima nasehat dari laki-laki bijak untuk
meninggalkan mesir karena fir’aun dan punggawa negri itu berencana
membunuhnya, maka nabi musa buru buru keluar dari negeri nil itu dengan
perasaan takut dan khawatir. Ia berjalan sembari menoleh ke sana kemari,
karena takut di ketahui oleh fir’aun. Ia tidak tau kemana ia harus
menuju dan kemana ia harus pergi, kerena ia belum pernah sama sekali
keluar dari negri mesir, akan tetapi karena ia adalah nabi, pasti ALLAH
membimbingnya.
Sesampai di negri madyan, tepatnya disebuah sumber air, nabi musa
menjumpai sekumpulan orang laki laki sedang berebutan meminumkan
ternaknya, sementara tidak jauh dari tempat itu dua gadis sedang
menambatkan ternaknya dengan muka penuh keteguhan.
Nabi Musa lalu menghampiri keduanya, seraya bertanya, “apakah maksud kalian dengan berbuat begitu ?
Kedua gadis itu menjawab : kami tidak dapat meminuman ternak kami,
sebelum penggembala penggembala itu meminumkan ternaknya, sedang bapak
kami adalah orang tua yang telah lanjut sianya,
Mersa iba,nabi musa lalu membantu meminumkan ternaknya.
Para penggembala itu setelah selesai memberi minum ternaknya biasanya
mereka menutup mulut sumber air tersebut dengan batu besar.nabi Musa
mengangkat batu besar itu sendirian. Padahal, menurut sahabat umar bin
khottob ra, batu besar itu tidak bisa di angkat kecuali oleh sepuluh
orang. Dia lalu memberi minum ternak gadis itu, kemudian setelah
selesai , dia mengembalikan batu seperti semula.
Nabi musa setelah itu berteduh di bawah pohon, dia bermunajat kepada ALLAH seraya berdoa mengadu,
“ya tuhanku, sesungguhnya aku sangat memerlukan suatu kebaikan (rejeki) yang engkau turunkan padaku.”
Saat itu dia merasakan lapar yang sangat, perutnya di ibaratkan menempel
dengan punggungnya. Sayur mayur dan dedaunan yang slalu di makannya
beberapa hari belakangan dalam perutnya bahkan tampak kelihatan dari
luar. Sementara dua gadis tadi telah pulang pulang lebih awal dari
biasanya.
Tidak berselang lama, dua gadis yang di tolongnya tadi datang
menghampirinya seraya malu malu. Keduanya adalah putri nabi syuaib as. “
sesunggauhnya bapakku mengundangmu agar ia memberi balasan terhadap
kebaikanmu memberi minum terna kami”. Ucap salah satu gadis itu jelas
dan terang terangan. Sikap ini dikedepankan karena kedua gadis ini kuat
dalam hal memelihara kehormatan diri dari lawan jenis
Ketika nabimusa mendatangi bapaknya (syuaib), ia di jamu secara soesial.
Lalu ia menceritakan kisah yang di alaminya,nabi syuaib as berkata
menghibur, “ janganlah kamu takut, kamu telah selamat dari orang orang
dzolim itu. Daerah ini bukan wilayah mereka.
Sesaat kemudian, salah satu dari putri nya berkata : wahai ayah ambillah
ia sebagai orang yang bekerja pada kita, meminumkan ternak kita, karena
sesungguhnya orang paling baik yang engkau ambil untuk bekerja pada
kita adalah orang yang kuat lagi dapat di percaya.”nabi Syuaib bertutur :
apa yang engkau ketahui tentang dia ?” putrinya menjawab dengan
menunjukkakn gambaran kekuatan dan amanah nabi musa as. “ dia mampu
mengangkat batu besar yang tidak akan mampu di angkat kecuali oleh
sepuluh orang. Dan tatkala aku berjalan bersamanya dan aku berada di
depannya,karena akul lah yang tau arah menuju rumahku, dia berkata
kepadaku : berjalanlah kamu di belakangku. Jika arah jalannya akan
belok, maka lemparkan kerikil kepadaku ke arah kiri atau kanan agar aku
tahu arah yang benar.”
Nabi Syuaib as. Berkata kepada musa hendak mengemukakan rencana
spektakuler, “ sesungguhnya aku bermaksud menikahkan kamu dengan salah
satu dari putriku ini, atas dasar ( dengan syarat ) kamu bekerja
denganku 8 tahun dan jika engkau genapkan 10 tahun, maka itu adalah
suatu kebaikan dari mu, maka aku tidak hendak memberatimu. Dan kamu
insya ALLAH akan mendapatiku termasuk orang orng yang baik.”
Nabi Musa menjawab : “itulah perjanjian antara aku denganmu. Dan ALLAH adalah saksi atas apa yang kita ucapkan.
“siapakah anakku yang engkau pilih ?” tanya nabi syuaib as. “ terserah
engkau saja, mana di antara kedua putrimu yang engkau tetapkan, maka aku
tidak akan menolaknya. “ nabi syuaib lalu menikahkan putrinya yang
paling muda dengan nabi musa, sedang nabi musa memilih menyempurnakan
perjanjiannya sepuluh tahub sebagai tambahan kebaikan darinya.
“sesungguhnya nabi musa menjual tenaganya selama 8 atau 10 tahun demi
menjaga kesucian kemaluannya menjaga kesucian makanan perutnya.” Sabda
rosulullah sebagaimana yang di riwayatkan oleh imam ibnu majah dari
uthbah bin mundzir as-sulami.
Setelaha masa perjanjian selesai, musa nabi musa memohon izin kepada
mertuanya untuk kembali ke mesir. Nabi syuaib as mengzinkannya,
sebelumnya nabi musa meminta istrinya agar memohon kepada bapaknya di
beri kambing yang dapat menopang kehidupan rumah tangganya. Bapaknya pun
memberikan kepadanya setiap anak yang di lahirkan dari induknyapada
tahun itu. Nabi musa kemudian memboyong istri dan anaknya serta kambing
kambingnya ke negri asalnya, mesir.
Dari sini sebagian ulama’ berpendapat bahwa ujian ( susah ) berumah
tangga lazimnya di alami pasangan suami istri pada 8 atau 10 tahun
pertama. Bila ujian itu di lalui dengan lulus, maka rumah tangga akan
menjadi bahagia, harmonis danlapang pada masa masa berikutnya, insya
ALLAH, asal tentunya sikap taqwa,shaleh slalu menyertai rumah tangga
tersebut. ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar