Senin, 11 Juli 2016

Kisah Nabi Isa as

Nabi Isa adalah anak Maryam. Sebelum kelahirannya, Maryam, ibunya tidak pernah mengalami rasa malu terhadap keluarga dan masyarakat. Namun setelah ia hamil, semua orang menanyakan suaminya. Tentu Maryam bingung untuk menjawabnya, sebab selama ini ia belum bersuami.
Keanehan kelahiran anaknya tanpa ayah ini adalah untuk menunjukkan pada bani Israil, sesungguhnya Allah dapat mewujudkan manusia tanpa ayah. Selain itu menguji manusia apakah dengan kejadian itu bertambah percaya dan beriman atau sebaliknya. Tapi kenyataannya umat Israil malah mengakui bahwasannya Isa adalah anak Allah. Sungguh anggapan yang tidak masuk akal.

Pada tahun 622 Hijriyah bertepatan dengan tahun lahirnya. Dari tahun itulah sehingga kini disebut tahun masehi. Sudah diceritakan dalam Al Qur'an bahwasannya ibunya, (Maryam) adalah perempuan yang suci dan tidak pernah keluar Mihrob. Namun kenyataannya ia hamil tanpa ada suaminya. Hal ini tentu membuat pertanyaan tersendiri dari pihak keluarga maupun masyarakat sekitarnya.

Ketika itu Maryam sudah diasuh oleh pamannya yakni nabi Zakaria dan berusaha tetap menjaga kesuciannya dengan cara mengurung di dalam kamar (Mihrob). Mihrob ini dikunci dari luar sehingga Maryam tidak dapat keluar, atau orang luar tidak dapat memasuki kamar Maryam

Allah mengutus Jibril untuk mendatangi Maryam yang ada di dalam kamar. Malaikat Jibril menjelma sebagai perjaka dan masuklah ia ke kamar Maryam. Betapa terkejutnya ia ketika mengetahui ada perjaka yang sudah berada di dalam.

" Pergilah dari sini. Sesungguhnya aku berlindung pada Allah atas kejahatan yang akan terjadi. Dan aku takut kepada-Nya, "kata Maryam menyuruh Jibril pergi sambil berdoa kepada Allah.

Demi mendengar rintihan Maryam yang takut pada kejahatan dan perbuatan maksiat, maka Jibril mengatakan siapa dirinya. Dan ia mengabarkan bahwasanya Maryam akan memperoleh seorang anak yang kelak menjadi nabi dan rasul.

1. Maryam Mengandung
Selang beberapa lama setelah ia mendapatkan khabar dari Jibril, maka iapun mengandung. Bertambah hari kandungannya bertambah besar. Hal ini membuat pertanyaan tersendiri bagi keluarganya dan masyarakat. Orang-orang yang tidak senang dengan ketaatannya menyebarkan berita bahwa Maryam hamil tanpa suami. Jika hamil tanpa suami adalah perbuatan Tabu. Dan mesti dikucilkan dari pergaulan. Begitulah sikap
masyarakat pada Maryam.

Bagi kaum kafir, hal ini merupakan suatu kesempatan untuk meruntuhkan dan menghinakan kebaikan keluarganya. Sebab selama ini mereka tidak dapat leluasa akibat mendapat tekanan dari Zakaria.

" Hai Maryam, bukankah orang tuamu termasuk keluarga baik dan taat. Mengapa kau melakukan perbuatan hina ini sehingga mencoreng keluargamu, "tanya beberapa orang yang tidak yakin akan berita itu.
Meskipun mendapat pertanyaan seperti ini Maryam tidak menjawabnya. la memilih diam daripada meladeni omongan dengan orang-orang kafir.

Ketika kandungannya sudah-berumur 8 bulan, ia hijrah ke daerah lain. Kepindahannya adalah untuk menghindari cacian dan hinaan dari kaum kafir. Mengenai perjalanannya telah diterangkan dalam Al Qur'an surat Maryam ayat 22 sampai 23 :

Surat Maryam ayat 22 sampai 23

Artinya:
Maka Maryam mengandungnya. lalu ia menyisihkan dirinya dengan kandungannya itu di tempat jauh. (Maryam : 22)
Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksanya (bersandar) pada pangkal pohon kurma. Dia berkata: Aduhai alangkah baiknya aku mati sebelum ini dan aku menjadi barang yang tidak berarti, lagi dilupakan. (Maryam : 23)

Demikianlah Allah menuntun kaki Maryam yang sudah mendekati kelahiran anaknya. Allah menuntunnya hingga jauh dari perkampungan dan jauh dari orang-orang kafir. Akhirnya Al­lah menghentikan langkahnya pada sembuah pohon kurma yang telah berbuah

2. Isa Lahir dan Maryam Membawanya ke Kampung Halaman
Setelah Allah mempermudah kelahirannya, maka Maryam merasakan kelaparan. Namun saat itu datanglah Jibril yang memberi tahu bahwa pohon kurma itu mengetahui kesulitannya. Jibril berpesan jika kelaparan maka tangan Maryam harus menggoyang pohon itu, niscaya kurma yang telah masak akan jatuh padanya. Dengan demikian ia tidak akan kelaparan lagi.

Begitu Allah memudahkan orang yang telah berbuat sabar. Setelah ia mampu bangkit dan melihat anaknya telah tumbuh dengan pesat, ia pun membawanya pulang ke kampung halamannya. Semua orang yang mengetahuinya bertanya dengan nada mengejek. Namun Maryam hanya menjawab itu adalah kekuasaan Allah.

" Hei, Maryam, mengapa kau membawa bayi yang tidak baik bagi tempat ini, "demikianlah kata-kata yang terlontar dari kaum kafir.

" Jika engkau bertanya, tanyakan pada bayiku ini, "kata Maryam pada orang-orang menanyakan keberadaan bayi itu.

" Bertanya pada bayi yang merah adalah perbuatan bodoh. Mana mungkin akan menjawab pertanyaanku, "seru orang-orang kafir.

Kemudian berkatalah bayi nabi Isa yang masih merah itu dengan ijin Allah. Hal ini membuat kaum kafir terkejut dan percaya dengan ucapan Maryam. Ucapan nabi Isa ini sudah menjadi bukti betapa besar kekuasaan Allah kepada makhluk ciptaan-Nya. Dan ini sudah diterangkan dalam Al Qur'an surat Maryam 30 sampai 34:

Surat Maryam ayat 30 sampai 34

Berkata isa : " Sesungguhnya aku adalah hamba Allah, Dia memberi Al-Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi". (Maryam: 30)
"dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati dimana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup". (Maryam : 31)
" dan berbakti kepada ibuku dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. (Maryam : 32)
" Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali. (Maryam : 33)

3. Kenabian Isa AS
Ketika nabi Isa berumur 30 tahun, Allah mengangkatnya menjadi rasul. Dengan demikian ia juga diangkat menjadi nabi yang ditugaskan untuk memberikan risalah agama yang dibawanya. Allah mengajarinya kitab Taurat dan Injil. Hal itu sesuai dengan firman Allah yang artinya :

" Dan Allah akan mengajarinya Al-Kitab, hikmah, taurat dan Injil dan (sebagai) Rasul kepada bani Israil". (Ali Imron : 48-49)

Seperti nabi-nabi lainnya, maka Isa juga diberi mukjizat oleh Allah sebagai tanda kenabiannya. Mukjizat nabi Isa itu ialah bisa berbicara selagi masih.bayi, menyembuhkan penyakit, menghidupkan orang yang telah mati, membuat burung dari tanah dan mendapat makanan yang turun dari langit.

Setelah ia diangkat menjadi nabi, maka iapun melakukan dakwahnya. Seperti kebanyakan nabi-nabi sebelumnya, iapun menyerukan agar beriman kepada Allah dan mempercayai kenabiannya. Ada pula yang menentang ajarannya dan ada pula yang mengikutinya. Demikianlah nabi Isa dalam melakukan dakwahnya yang disertai dengan bukti-bukti kebesaran Allah.

4. Nabi Isa Wafat
Nabi Isa juga disebut Yesus. Kalangan orang awam mengatakan bahwa nabi Isa wafat disebabkan pembunuhan yang dilakukan oleh murid-muridnya. Padahal sebenarnya nabi Isa tidak terbunuh dalam peristiwa itu. Orang yang disalib oleh murid-muridnya ialah orang yang murtad.

Ketika ia menyebarkan isu yang bukan-bukan dan bertujuan untuk memecah belah kaumnya dengan Isa, Tuhan tidak merelakan dan membiarkan nabi-Nya hendak dibunuh oleh orang-orang itu. Allah mengangkat jiwa dan raga nabi Isa dari muka bumi. Dan murid yang murtad wajahnya disamakan dengan wajah nabi Isa. Sehingga kawan-kawannya tidak mengetahui bahwa yang disalib itu bukan Isa.

Dalam Al Qur'an surat Ali-lmron telah diterangkan mengenai pengangkatan nabi Isa. Tepatnya ayat 55 :

Surat Ali-Imron ayat 55

Artinya:
(Ingatlah) ketika Allah berfirman : "Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan pada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepadaku serta membersihkanmu dari orang-orang kafir....

Sebagian ahli tafsir mengartikan kata-kata WA ROOFI'UKA ILAYYA ialah Allah mengangkat nabi Isa seluruh tubuhnya. Bukan hanya sukmanya saja, melainkan keseluruhan.

Demikianlah kisah nabi Isa yang oleh orang Yahudi disebut Tuhan Yesus. Kita dapat memetik hikmah dari kisah ini sebab nabi Isa dilahirkan ke dunia tanpa ayah. Hal ini merupakan kebesaran Allah yang telah menunjukkan-Nya kepada semua umat agar semakin percaya dan beriman kepada-Nya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar